Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan
salah satu penyokong perekonomian Indonesia yang mempunyai potensi yang tinggi
untuk dikembangkan. UKM mempunyai pondasi yang kuat, terbukti pada saat krisis
moneter melanda Indonesia sejak pertenganhan tahun 1997, banyak sekali kalangan
industri atas yang kolaps, akan tetapi banyak UKM yang masih bisa bertahan
walaupun dengan terseok-seok masih dapat mempertahankan usahanya. Selain itu,
UKM merupakan salah satu penyerap tenaga kerja yang cukup besar mengingat
sebagian besar UKM yang ada di Indonesia merupakan usaha yang padat karya. Saat
ini, pemerintah juga tengah menggalakkan pengucuran kredit melalui berbagaiu
lembaga keuangan yang ada terhadap UKM.
Jepara merupakan salah satu kota
yang menyimpan berjuta potensi, Jepara merupakan kota yang sangat layak untuk
disinggahi. Letaknya geografisnya yang berada di semenanjung Muria dan
cenderung menjorok ke laut, menjadikan Jepara merupakan satu-satunya kabupaten
paling eksotis di Jawa Tengah. Dahulunya Jepara merupakan jalur utama transmisi
peradaban dan perdagangan dari luar menuju ke pulau Jawa. Sejarah panjang yang
dilalui kota Jepara merupakan cerita menarik yang tak kan habis untuk dibahas.
Sejumlah penguasa pernah tercatat memerintah dengan berpusatkan kota ini,
semisal dalam sejarah pulau Jawa pada milenium pertama, Ratu Shima (640 M) sang
penguasa beragama Hindu dari Kerajaan Kalingga. Konon kerajaan sang ratu yang
terkenal sangat adil, tegas dan bijaksana ini dahulu berada di wilayah Keling
(Holing). Kemudian terdapat pula Ratu Kalinyamat atau Retno Kencono (1549 –
1579 M), penguasa yang sangat gigih dan berani dalam memerangi penjajah
Portugis. Bersama suaminya Sultan Hadlirin dan bersama beberapa kerabatnya,
sang ratu dimakamkan di sebuah daerah yang kini dikenal sebagai wilayah
Mantingan. Di daerah Mantingan ini pulalah Sultan Hadlirin mendirikan sebuah
masjid yang tercatat sebagai masjid tertua kedua di Jawa setelah Masjid Demak.
Konon pula cikal bakal seni ukir Jepara yang tersohor di seluruh dunia hingga
saat ini bermula dari tempat ini, Mantingan. Ini terbukti dengan keberadaan
relief ukir di atas media batu kapur yang sekarang masih tertempel pada dinding
Masjid Astana Sultan Hadlirin Mantingan. Selain itu terekam pula dalam sejarah
mengenai beberapa penguasa masyhur lain yang pernah memerintah Jepara. Sebut
saja Pati Unus (1507–1521 M), Faletehan / Fatahillah (1521–1536 M), Sultan
Trenggono dan lain sebagainya.
Kabupaten Jepara merupakan salah
satu kabupaten di Jawa Tengah yang mempunyai banyak UKM pada sentra-sentra
industrinya, seperti sentra industri kerajinan seni ukir, patung dan relief,
sentra industri logam dan lain sebagainya. Sentra-sentra industri tersebut berkembang
sangat baik, yang semula hanya beberapa saja, dari tahun ke tahun bertambah
jumlahnya. Pemasaran yang dilakukan UKM pun cukup luas, tersebar di kota-kota
di seluruh Indonesia, mulai dari Yogyakarta, Jakarta, Bali hingga ke Sumatera.
Bahkan beberapa UKM telah dapat memasarkan hasilnya ke luar negeri seperti
Kanada, Spanyol, Amerika dan Arab. Selain itu, banyak pembeli yang mengunjungi
langsung sentra industri tersebut, baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri.
Dengan adanya sentra-sentra industri UKM di Jepara
membuat para pembeli mempunyai banyak pilihan dalam membeli suatu produk dengan
kualitas yang beragam dan harga yang bersaing, selain itu juga mempermudah
akses pembelian karena dalam satu sentra industri, pembeli dapat menjumpai
banyak UKM, sehingga pembeli tidak perlu pergi ke beberapa tempat yang
lokjasinya berjauhan. Di samping itu, sentra-sentra industri yang beragam cukup
banyak jumlahnya dapat menjadi objek pariwisata yang potensial jika
dikembangkan dan dikelola dengan baik.